Internet Of Things
Sebuah
Teknologi merupakan terobosan baru yang telah diciptakan oleh manusia
dari beberapa generasi ke generasi. Sehingga, setiap saat mengalami banyak
perubahan dan penemuan hal yang baru. Disaat itulah, akses jaringan dan sumber
daya berbasis nirkabel juga berkembang dan banyak menggantikan penggunaan
jaringan kabel saat ini. Internet of things adalah salah satu penemuan terbaru
yang saat dikembangkan karena memiliki kelebihan dari segi fungsionalitas dan
mendukung kinerja tanpa menggunakan bantuan kabel, dan berbasis wireless.
Untuk
itu mari kita bahas setiap hal mengenai ap aitu Internet of Things(IoT) dari pengertian,
unsur-unsur pembentuknya, cara kerja, hingga penerapannya. Sehingga untuk
kedepannya kita dapat lebih memahami konsep dan penggunaan IoT dalam kehidupam
sehari-hari.
Apa itu internet of things
Menurut Wikipeda Internet of
Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT)
merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari
konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan
seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda
di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa
saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan
global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Secara
umum Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek
memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan
tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things
atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.
Perkembangan
IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code.
IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi.
Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa. Dan yang terbaru saat ini, penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.
Unsur – unsur IoT
Setelah
mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai
unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet
termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya.
Berikut merupakan penjabarannya:
1. Artificial
Intelligence
Artificial
Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan
merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap
teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini
dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan
pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan.
Sehingga,
dari yang awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna
secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa
menunggu instruksi dari pengguna. Misalnya saja, teknologi AI yang diterapkan
pada robot pelayan di sebuah restoran di Jepang.
Dimana,
kemampuan robot tersebut dapat berpikir layaknya seorang pelayan manusia asli.
Karena di dalam sistem kendali robot tersebut telah menggunakan bantuan AI.
Dengan mencakup berbagai sumber data dan informasi secara lengkap dan algoritma
yang kompleks.
2. Konektivitas
Konektivitas
atau biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah
sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling
terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih
efektif dan efisien.
Untuk
standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar
dan biaya yang mahal. Anda juga dapat merancang sistem perangkat dengan
menggunakan jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah.
3. Perangkat ukuran
kecil
Di
dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka
akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas
menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah
menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.
4. Sensor
Sensor
merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain.
Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana
dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem
aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.
5. Keterlibatan
aktif
Banyak
mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara
pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan
metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang
tersedia.
Cara kerja IoT
Cara
kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma
bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk
akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau
mesin dalam melakukan fungsi atau kerja.
Sehingga,
mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat
dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut
terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar sistem dan
perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring
setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat bekerja.
Kendala
terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang
cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan
juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan
IoT sebagai kebutuhan primer mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar